Tuesday, May 26, 2009

Introspeksi Diriku


Subuh di hari itu sungguh berbeda bagiku. Sebagaimana biasa, aku mengatur jam alarmku agar aku bisa bangun lebih pagi. Dan ya, pukul 4.30 tepat aku membuka mataku. Namun ternyata aku tak bisa bangun, aku hanya mematikan jam alarmku. Sungguh aku menyesal dengan perbuatanku tadi. Hingga aku bangun pukul 5.10 pagi.
Subuhku terlambat. Aku bagaikan orang yang paling rugi. Namun, aku tetap bangun dan melaksanakan sholat sebagaimana biasa. Setelah itu, aku kembali ke tempat tidurku. Aku tertidur kembali.
Di dalam tidurku, Aku berada di rumah baruku. Aku mendengar kabar bahwa nenekku meninggal dunia. Jenazah akan dibawa ke rumahku. Aku cukup terheran karena selama ini nenekku sehat-sehat saja. Aku menunggu hingga waktu pagi kembali menghampiriku. Dan, benar, nenekku telah meninggal dunia. Aku menangis dan Akulah yang membawa nenekku masuk ke dalam rumahku dalam keadaan terbalut kain kafan.
Aku bisikkan Ia dengan sholawat kepada Nabi Saw berkali-kali. Dan, sesaat aku letakkan jenazah itu, Aku terhentak. Nenekku bangun dan melihat-lihat muka orang-orang yang ada di sekitarnya termasuk Aku. Akulah yang terdekat. Dan yang menjadikan Aku semakin terkaget adalah Ia menghadapku dan menunjukkan tangannya ke arah mukaku. Seraya berkata, "Kau Terlalu Sombong!". Kalimat itulah yang membuatku terkaget dan semakin merasa bahwa Aku sungguh hina.
Setelah Ia menunjukku, Ia menunjuk kepada semua orang yang ada di sekitarnya. Di akhir kalimatnya, Ia berkata: "Aku akan hidup seminggu lagi untuk melihat apakah nasihatku Kalian penuhi". Setelah itupun AKu terbangun dengan suasana yang sangat membuatku tak nyaman.
Setelah Aku bangun, Kubaca Istighfar dan Hamdalah bahwa ini hanyalah mimpi. Tak seperti biasanya Aku mendapatkan mimpi yang sungguh membuatku tak nyaman seperti ini. Aku terus berpikir terhadap apa yang dikatakan nenekku kepadaku. "Kau Terlalu Sombong!" Kalimat itu masih mengiang-ngiang di pikiranku.
Aku merasa aku harus introspeksi diri terhadap amanah-amanah yang diberikan oleh Allah kepadaku. Mungkin, selama ini Aku merasa bahwa kebahagiaan-kebahagiaan yang selama ini diberikan-Nya hanya kebahagaiaan semata. Dan ternyata kebahagiaan itu juga termasuk bentuk ujian yang diberikan oleh kepada Allah SWT.
Aku menyadari bahwa akhir-akhir ini Aku sering mendapatkan kebahagiaan yang tak terduga olehku. Namun, mungkin karena Aku menyikapinya dengan tanpa kontrol, Aku pun diingatkan oleh Allah melalui nenekku. Sungguh, Aku harus introspeksi diri. Aku harus mengubah gaya hidupku yang tidak baik. Aku harus membuat diriku menjadi orang yang lebih rendah hati, terutama dengan Allah dan orang lain.

Astaghfirullahal Adzim....

El Salam 27 Mei 2009

0 comments:

Post a Comment