Monday, May 18, 2009

Inikah Islam menghargai Umatnya?

seminggu yang lalu, STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Pekalongan, tepatnya Rabu-Kamis 13-14 Mei 2009 menjadi tuan rumah event 2 tahunan antara STAIN se-jawa yaitu PORSENI IV STAIN Se-Jawa. Kegiatan akbar itu dimeriahkan oleh 9 STAIN yang ada di Jawa seperti Pekalongan, Purwokerto, Cirebon, Surakarta, Kediri, Tulungagung, Salatiga, Ponorogo, dll. Acara tersebut dibuka oleh perwakilan Gubernur Jawa Tengah dan ditutup oleh Pembantu Ketua III STAIN Pekalongan.

acara tersebut sungguh meriah, dengan ditandingkannya berbagai macam perlombaan di berbagai cabang yaitu cabang seni dan olahraga. di cabang olahraga, dilombakan futsal, tenis meja, dsb. sedangkan seni seperti pidato bahasa arab dan inggris, kaligrafi, dsb. setiap kontingen mengirimkan banyak mahasiswa pecinta olahraga dan seni.

hal yang sangat menarik bagi penulis, selaku pengamat dan partisipan dalam kegiatan itu dalam perlombaan pidato bahasa inggris. penulis mengamati adanya ketidaklaziman di kegiatan ini khusus bagi tuan rumah. tidak bermaksud menjelekkan atau menjatuhkan nama baik, tetapi penulis berusaha untuk menganalisis seberapa besar pengaruh nama 'Islam' yang tercantum dalam STAIN Pekalongan.

ketidaklaziman yang telah ditangkap oleh penulis adalah ketika pendanaan untuk kegiatan ini disebutkan oleh pihak atasan bahwa dana yang digunakan untuk mengadakan kegiatan ini adalah sangat banyak. namun, di satu sisi para atlet dari stain pekalongan tidak mendapatkan fasilitas yang memadai. setelah penulis bertanya mengenai apa saja yang diperoleh atlet pekalongan, ternyata tidak sebanding dengan apa yang dikatakan oleh pejabat stain yang katanya sangat banyak.

hal ini dicontohkan misalnya, para atlet stain pekalongan mendapatkan jatah makan siang saja setiap harinya, tidak mendapatkan uang transport, tidak mendapatkan seragam yang cukup (hanya satu). padahal, setelah diamati dan ditanyakan kepada kontingen selain stain pekalongan, mereka, para tamu, mendapatkan fasilitas yang baik. seperti penginapan di hotel, makan pagi dan malam di hotel, makan siang di kampus, mendapatkan uang transport, seragam yang layak, jaket, kaos, batik, dsb.

bukan untuk mengedepankan keirian dan kedengkian terhadap orang lain, namun di sini perlu diperhatikan bahwa mahasiswa yang menjadi atlet stain pekalongan sebagiannya adalah permintaan. artinya, mahasiswa tidak meminta untuk menjadi atlet, namun direkrut oleh kampus. hal ini berarti bahwa mahasiswa adalah tamu ataupun relawan yang istimewa yang bersedia untuk membantu stain pekalongan untuk menjunjung nama baik mereka.

akan tetapi, meskipun sebagai relawan, mereka tidak mendapatkan fasilitas yang seharusnya didapatkan oleh mereka. masa hanya kaos bagi atlet olahraga, batik untuk yang seni.lebih buruk dari porseni tahun yang lalu yang untuk cabang seni mendapat batik dan kaos, sedangkan untuk cabang olahraga mendapatkan kaos dan trainingnya. ini menunjukkan sebuah penghinaan yang tak tersadari yang diberikan kepada para atlet stain pekalongan.

mengapa penulis menulis demikian?
sesungguhnya ini merupakan sebuah hal yang sangat ironis ketika kampus yang mengusung adalah kampus yang berlabelkan 'Islam', yang seharusnya menghormati dan menghargai jasa orang-orang yang telah membantu. setidaknya diberi fasilitas yang layak sebagaimana para tamu dijamu dengan baik. diberi fasilitas yang bagus sehingga atlet merasa bersemangat dalam melaksanakan tugasnya.

bila setiap atlit mendapatkan kenyamanan sebelum melaksanakan tugas, termasuk ketika melaksanakan tugas, maka semua akan berjalan lancar. penulis tahu bahwa memang stain pekalongan telah menggaet piala bergilir karena telah menjadi juara umum. namun, kemenangan itu seharusnya menjadi evaluasi bagi para pejabat untuk lebih mengedepankan atlet daripada nama baik terlebih dahulu. karena nama baik itu akan diperoleh dan tetap terjaga bila para atlet diberi penghargaan yang setinggi-tingginya.

bila seseorang ingin dihargai oleh orang lain, maka berusahalah untuk menghargai diri sendiri......

wallahu a'lam


zidni el salam

0 comments:

Post a Comment