Sunday, January 18, 2009

Sering Tidak Tersadari


Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Mulai dari pendiam, pemarah, superaktif, pasif, dan lain sebagainya. Tuhan memang sudah menentukan hal itu, tanpa bias kita tawar. Namun, yang menjadi tuntutan adalah setiap orang mampu memahami dirinya sendiri dan orang lain. Inilah salah satu wujud kita bersyukur kepada Allah atas perbedaan yang kita miliki.

Dalam tulisan ini, saya tidak akan berbicara tentang syukur. Saya akan berbicara mengenai hal-hal yang sering tidak tersadari ketika berinteraksi dengan orang lain. Kita sering kali berinteraksi seenaknya sendiri tanpa mau menghargai orang lain, menghargai perasaan orang lain, menghargai statusnya, menghargai kepribadiannya, dan terutama menghargai fisik orang lain.

Sering kali yang menjadi hal yang terlupakan adalah kita tidak menghargai fisik orang lain. Padahal fisik seseorang itu mutlak milik Allah SWT, yang dengan begitu indah Ia buat dengan struktur yang begitu sulit untuk ditiru oleh siapapun. Saya berpikir, banyak dari kita yang sangat senang sekali melihat orang lain atau membuat orang lain merasa terhina karena fisiknya. Mereka lupa akan firman Allah, yang saya lupa ada di surat apa dan ayat berapa,.Allah berfirman, Allah tidak melihat dirimu dari bentukmu tetapi melihatmu dari hatimu.

Allah SWT pun memberi contoh yang begitu baiknya, begitu objektif dalam memilih hamba-Nya. Jika para manusia terhadap manusia berlaku yang bertentangan dengan hal itu, maka secara otomatis ia tidak taat kepada Allah. Misalnya saja, ketika seseorang dengan enaknya membuat lelucon atau semacamnya yang menyangkut fisik atau cacat atau aib dan sebagainya, yang dengan itu orang lain tersebut tidak berkenan dalam hatinya, maka ia termasuk orang yang dholim kepada orang lain. Dan sungguh, perlu diingat bahwa doa orang yang terdholimi termasuk doa yang sangat mudah dikabulkan oleh Allah.

Saya mengajak diri saya dan kepada para pembaca, bahwa kita berusaha untuk menghindari adanya keretakan dalam ukhuwah, misalnya dengan selalu bergaul dengan orang lain tanpa menjelek-jelekkan orang lain, bias juga mengurangi canda yang tidak sesuai dengan ajar an islam, yakni tidak membuat orang lain merasa tersinggung. Dengan begitu, ukhuwah di antara kita bisa terus dipertahankan.

Akhirnya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.


4 comments:

Anonymous said...

"Inna akromakum, 'indallaahi atsqookum..."
(hamba Allah)

Anonymous said...

Subhanallah...,,
nikmat Allah yang tercipta melalui para makhluknya, terutama kita sebagai manusia begitu Agung...
Semestinya mereka haruslah sadar, akan nikmat Allah tersebut, dengan tidak menghina saudaranya sendiri dengan hanya melihat penampilan fisik.

"Penampilan fisik bukan menjadi yang utama, namun keutamaan sendiri terletak pada keindahan hati kita, dalam menyelami ridho Allah"

seperti halnya tercantum dalam Ayat-ayat Cinta, afwan saya lupa,,
"Inna akromakum 'indallahi atsqookum.."
Seharusnya mereka mengerti hal itu, bukannya malah menghina yang lainnya. Kita semua, adalah sesama saudara seIslam, sesama hamba Allah yang berusaha merengkuh ridhoNya,, Apakah kita pantas, untuk menghina saudara kita dengan hanya melihat penampilan fisik semata??,toh semua juga akan kembali lagi kepada Yang Punya...,, di mata Allah,, tidak ada yang abadi dalam diri kita..
Sementara kita di mata Allah, hanyalah makhluk yang kecil dan hina??

Kita dapat melihat kebesaran Allah, dari makhlukNya..

Vie_

Anonymous said...

Assalamu'alaikum...,,,
Kaifa khaluka akhi???
Afwan,, Veshti mau merevisi kalimat...
"Ayat-ayat Cinta ...", diganti dengan
"Ayat-ayat Cinta Allah..."

Afwan,, memang kesempurnaan semata-mata hanyalah milik Allah,, sedangkan kita sebagai manusia tidaklah luput dari salah dsan khilaf..

Kita sebagai hambanya yang dho'if,, hanya berusaha mengangkat derajat kita untuk menjadi yang lebih baik di mata Allah...
Wallahu a'lam bis showab...

Keep Ukuwah ya Akh..?!

Wassalamu'alaikum...

U can view it in my next comment...
maksudnya, ingkang sampun direvisi ngoten...

Vie_

Anonymous said...

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Menika ingkang sampun direvisi.. ^_^

Subhanallah...,,
nikmat Allah yang tercipta melalui para makhluknya, terutama kita sebagai manusia begitu Agung dan indah...
Semestinya mereka haruslah sadar, akan nikmat Allah tersebut, dengan tidak menghina saudaranya sendiri dengan hanya melihat penampilan fisik.

Jika tidak salah, mungkin ada firmanNya yang mengatakan, bahwa :
"Penampilan fisik bukan menjadi yang utama, namun keutamaan itu sendiri terletak pada keindahan hati kita, dalam menyelami ridho Allah"

Seperti halnya tercantum dalam Ayat-ayat Cinta Allah (Al-Qur'anul Kariim), afwan saya lupa tepatnya dalam surat apa,,
"Inna akromakum 'indallahi atsqookum.."
Seharusnya mereka mengerti hal itu, bukannya malah menghina yang lainnya. Kita semua, adalah sesama muslim, saudara seIslam, sesama hamba Allah yang berusaha merengkuh ridhoNya,,
Apakah kita pantas, untuk menghina saudara kita dengan hanya melihat penampilan fisik semata??,toh semua ini hanya milik Allah dan nantinya juga akan kembali lagi kepada Yang Punya...,, di mata Allah,, tidak ada yang abadi dalam diri kita..
Sementara kita di mata Allah, hanyalah makhluk yang kecil dan hina??

Dalam artikel Akhi edisi kali ini, tidak hanya membahas masalah "menghina fisik kepada sesama manusia", melainkan dalam hal tersebut juga menyebutkan "membuat lelucon yang menyangkut dengan aib", dalam hal ini perlu digaris bawahi adalah aib seseorang. Ya,, Veshti juga sering melihat hal yang demikian ada disekitar kita..

Subhanallah,,, dalam agama kita sendiri, perintah untuk menjaga aib sesama muslim itu sangat dianjurkan sekali. Hal itu, sesuai dengan hadits yang afwan, jika tidak salah berbunyi :
"Aib seorang muslim, adalah aib bagi muslim lainnya.."

Nah,, itu bisa diibaratkan bahwa sesama muslim terhadap muslim yang lainnya itu ibarat satu tubuh. jika salah satu tubuhnya ada yang terluka, maka tubuh yang lainpun akan merasa terluka.
Veshti ambil contoh perumpamaan, ibarat mata dengan tangan. jika mata menangis, maka tanganlah yang akan mengusapnya. Sebaliknya, jika tangan yang terluka, maka matalah yang akan menangis..

Terlebih, jika dalam diri kita mencoba ditanamkan prinsip ukhuwah sesama muslim, insya Allah...,, pasti tidak akan timbul penghinaan antar muslim (manusia),, apalagi dalam hal yang menyangkut masalah fisik dengan aib mereka.

Wallahu a'lam bis showab..

Intinya,,
Kita dapat melihat kebesaran Allah, dari makhlukNya..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Vie_

Post a Comment